12 February 2020

Bunga dari Zaman Es Berhasil Dihidupkan Kembali

Bunga dari Zaman Es Berhasil Dihidupkan Kembali

Home
| 2/23/2012
Bunga dari Zaman Es
Suatu keberhasilan yang sangat menakjubkan atas keberhasilan para ilmuwan dari Rusia untuk menghidupkan kembali bunga yang berasal dari zaman 30 ribu tahun yang lalu, yaitu Silene stenophylla. Bunga tersebut adalah tanaman paling tua yang pernah dihidpkan kembali. Hasil percobaan para ilmuwan untuk menghidupkan kembali bunga purba itu dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Semua ini berawal dari sebuah liang yang digali seekor tupai zaman es, di dalamnya mereka menemukan buah dan biji-bijian yang telah terjebak di lapisan permafrost Siberia selama lebih dari 30 ribu tahun.

Tupai menggali tanah yang beku untuk membangun liang persembunyiannya sendiri. Ukuran liang itu sebesar ukuran bola sepak. Di dalam liang tersebut, tupai akan meletakkan jerami, kemudian akan menambahkan bulu binatang dan membuatnya menjadi ruang penyimpanan ideal.

Seperti diberitakan oleh Associated Press, Selasa (21/2/2012), bila lazimnya tanaman ditumbuhkan lewat biji-bijian, para ilmuwan tersebut menghidupkan kembali bunga purba bernama latin Silene stenophylla itu menggunakan jaringan buahnya.

Keberhasilan mereka membangkitkan kembali Silene stenophylla, membuktikan bahwa lapisan permafrost berfungsi sebagai tempat penyimpanan alami untuk berbagai bentuk kehidupan kuno. "Menurut kami penting untuk melanjutkan penelitian pada  permafrost demi mencari kumpulan gen kuno pendahulu kehidupan, yang secara hipotesis telah lama menghilang dari permukaan Bumi," tulis para ilmuwan dalam sebuah artikel.

Svetlana Yashina dari Institute of Cell Biophysics di Russian Academy of Sciences, mengatakan bahwa tanaman yang dihidupkan kembali itu terlihat sangat mirip dengan versi modern-nya, dan masih tumbuh di wilayah yang sama di timur laut Siberia."Ini adalah tanaman yang sangat layak, dan menyesuaikan diri dengan baik," tandas Yashina yang memimpin penelitian itu.

16 April 2014

Fenomena Gerhana Bulan Total "bloody moon"

Fenomena gerhana bulan total







FAKTA- Pernahkah kamu mengalami ketika siang hari tiba-tiba secara tidak terduga Matahari menghilang dari langit, sesaat kemudian suasana berubah menjadi gelap dan kemudian Matahari muncul kembali dan memancarkan sinarnya?

Peristiwa tersebut adalah gerhana. Apakah yang menyebabkan terjadinya gerhana? Gerhana dapat terjadi saat posisi Bulan dan Bumi brada dalam satu garis lurus dengan Matahari. Gerhana terbagi dengan dua yaitu : gerhana Matahari dan gerhana Bulan. Gerhana matahari terjadi saat bulan melidungi cahaya matahari yang menyebabkan sebahagian tempat di permukaan bumi menjadi gelap walaupun saat itu siang hari.

Karena ukuran Bulan jauh lebih kecil dibandingkan Bumi dan Matahari, maka terjadi tiga jenis gerhana matahari, yaitu sebagai berikut.

 a. Gerhana Matahari total, terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti (umbra), sehingga cahaya Matahari tidak tampak sama sekali. Gerhana Matahari total terjadi hanya sekitar 6 menit.

b. Gerhana Matahari cincin, terjadi pada saat daerah yang terkena lanjutan umbra, yang mengakibatkan Matahari terlihat seperti cincin.

c. Gerhana Matahari sebagian, terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara umbra dan penumbra (bayangan kabur), sehingga Matahari kelihatan sebagian.

Beda halnya dengan gerhana matahari, pada gerhana Bulan posisi sebaliknya, dimana bumi melindungi cahaya matahari. hal tersebut terjadi ketika Bulan memasuki bayangan Bumi. Gerhana Bulan terjadi pada saat Bulan purnama muncul.  Pada waktu seluruh bagian Bulan masuk dalam daerah umbra Bumi, saat itulah terjadi gerhana Bulan total. Lamanya Bulan berada dalam penumbra dapat mencapai sekitar 6 jam, dan dalam umbra hanya sekitar 40 menit.

Fenomena gerhana bulan seperti ini sangat jarang terjadi,  namun pada Selasa (15/4/2014) waktu Indonesia (WIB) terjadi Fenomena yang langka ini yaitu gerhana bulan total. 

Di Begara Amerika Serikat, seluruh periode gerhana bulan total ini dapat dilihat. akan tetapi,  di Indonesia ganya sebagian wilayah yang dapat melihat gerhana bulan total tersebut tersebut. Wilayah  Indonesia yang dapat melihat gerhana bulan total ini adalah wilayah indonesia timur, itu pun hanya tahap akhir gerhana.

Walaupun sebagian warga Indonesia tidak dapat mengamati secara langsung fenomena ini, karena kemajuan Teknologi informasi saay ini memberi kemudahan manusia untuk berbagi lewat media online.

Fenomena berhana bulan total oleh banyak media barat disebut dengan "bloody moon" ini bisa dilihat dalam rekaman video yang banyak beredar di YouTube atau pada situs seperti Slooh.com. Di bawah ini adalah video yang bisa dilihat yaitu video dari Griffith Observatory, Los Angeles, dan NASA. Berikut ini adalah videonya. 




Proses terjadinya Gerhana Bulan terdiri dari beberapa tahap, Tahap pertama gerhana dimulai dari kontak awal penumbra, tahap kedua masuk ke kontak awal umbra, tahap ketiga puncak gerhana, Tahap ke empat gerhana di kontak akhir umbra, dan tahap terakhir berada di kotak akhir penumbra. 


Umbra merupakan bayangan gelap yang teradi selama terjadinya gerhana sedangkan Penumbra adalah bayangan remang-remang yang terbentuk selama terjadinya gerhana.